//
you're reading...
Sukses Tes Bahasa Inggris

Bahasa Inggris: Sukses Tes Tanpa Les


Bagi sebagian orang, mendapatkan pekerjaan di luar negeri atau di perusahaan asing ataupun di perusahaan nasional yang bonafide, atau mendapatkan beasiswa sekolah di luar negeri, merupakan impian yang sulit didapatkan karena terkendala bahasa. Yang dimaksud bekerja di luar negeri ini tidak termasuk para TKI yang bekerja di sector informal, karena prasyarat bahasa masih bisa dinegosiasikan :D. Standard bahasa yang paling umum digunakan adalah bahasa Inggris dengan system pengujian TOEFL untuk ke Amerika Serikat dan Eropa, serta IELTS untuk ke UK, Australia dan negara2 persemakmuran lainnya. Untuk batasan kelulusan yang disyaratkan biasanya berkisar di angka 500 untuk TOEFL dan 6.0 untuk IELTS. Ada lagi TOEIC untuk keperluan kerja di sebagian perusahaan multinasional, standardnya rata-rata 700 point.

Untuk menyiasati hal tersebut, banyak lembaga kursus Bahasa Inggris membuka kelas persiapan test TOEFL dan IELTS dengan tariff yang biasanya cukup mahal. Akan tetapi, dikarenakan kemampuan daya beli masyarakat kita yang tidak merata, maka kesempatan ini hanya dapat dinikmati sebagian orang yang mampu membayar dan memiliki waktu yang cukup untuk mengikuti kelas-kelas persiapan tersebut. Berangkat dari hal ini, maka penulis mencoba merangkum pengalaman pribadi dalam menyiasati keterbatasan biaya dan waktu ke dalam seperangkat tips sederhana yang (mudah-mudahan) dapat diaplikasikan oleh siapa saja.

Niat

Yang pertama kali tentu saja niat yang harus diteguhkan, karena tanpa ada niat maka tidak akan ada semangat atau gairah untuk belajar. Coba tanyakan pada diri sendiri, untuk apa sih kita capek-capek belajar bahasa Inggris? Untuk meneruskan sekolah, bekerja, komunikasi dengan orang luar, sekedar bergaya saja, atau alasan yang lain? Sedapat mungkin kumpulkan hal-hal positif yang kiranya dapat mendorong motivasi kita untuk terus belajar, terutama di saat-saat jenuh. Ya jenuh, karena belajar bahasa yang tidak kita gunakan sehari-hari akan terasa membosankan terutama ketika kita merasa materi yang dipelajari terlalu susah atau terlalu mudah, yang membuat kita kemudian menjadi malas dan ogah-ogahan.

Mendengar

Beberapa media yang bisa digunakan dan gampang ditemukan adalah lagu, film, dan buku bacaan. Carilah sebanyak mungkin lagu berbahasa Inggris yang enak didengar dan mudah dinyanyikan, kemudian cari teksnya lalu coba terjemahkan sendiri untuk lebih mengerti isinya. Menerjemahkan lagu memiliki tantangan tersendiri karena bahasa yang dipakai mengandung banyak istilah dan perumpamaan (idiom dan metaphor) serta lebih singkat dari bahasa yang biasa digunakan sehari-hari. Yang perlu diperhatikan adalah usahakan untuk memahami maknanya secara utuh. Hal ini cukup membantu untuk mengasah “feel” kita akan penggunaan gaya bahasa Inggris dalam bentuk yang lebih emotive.

Khusus untuk film, ada beberapa hal yang bias dilakukan. Yang paling mudah adalah menonton film berbahasa Inggris dengan menggunakan subtitle Indonesia. Hal ini cukup membantu bagi yang pemahaman bahasa Inggrisnya masih dalam tahap awal, karena akan membiasakan mendengar penggunaa bahasa dalam percakapan sehari-hari. Walaupun begitu, tentu saja kita tidak boleh berhenti di sini, karena seiring dengan meningkatnya kemampuan dan pemahaman bahasa, akan kita temukan bahwa terjemahan yang ada sering kali tidak sesuai dengan makna sebenarnya, dan itu lama kelamaan akan terasa mengganggu. Dalam hal ini dapat dikatakan tidak ada satu film dengan subtitle Indonesia yang 100 persen bebas kesalahan penerjemahan. Bayangkan berapa kesalahan dan kesalahkaprahan yang terdapat dalam film dubbing di televise, hmmm…??

Untuk itu, langkah berikutnya adalah mencari film dengan fasilitas English subtitle. Dengan semakin mudahnya membeli atau menyewa DVD film, hal ini dengan sendirinya lebih mudah dilakukan. Menggunakan English subtitle bisa mempertajam kemampuan mendengar dan membaca kita (listening dan reading), sekaligus membantu penangkapan kata-kata atau kalimat yang kurang jelas terdengar karena terlalu cepat diucapkan atau aksen yang tidak familiar. Setelah lebih pede, kita bisa matikan subtitlenya dan menontonnya apa adanya. Keuntungan dari menonton film dari DVD adalah kita dapat mengulang bagian yang menarik atau yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

Kita juga dapat mencatat kata-kata yang sulit (difficult words) dan membuat semacam kamus pribadi untuk mempermudah belajar. Caranya adalah setiap menemukan kata baru, cari artinya di kamus lalu catat di buku atau di dokumen elektronik tersendiri, saya pribadi menggunakan excel spread shit untuk mempermudah sorting. Jangan lupa perhatikan cara penggunaannya dalam kalimat, paling mudah bisa dilihat lebih lanjut di kamus thesaurus online. Hal yang sama bisa kita lakukan untuk lagu dan buku bacaan.

Membaca

Untuk bacaan kita mulai dari yang paling mudah dan menarik. Komik, novel, atau majalah sangat membantu di awal-awal proses pembiasaan. Apalagi sekarang bukan hal yang sulit menemukan buku bacaan berbahasa Inggris. Sempatkan waktu ke toko buku, perpustakaan atau download e-book dari internet untuk mendapatkan buku yang menarik. Jangan lupa catat kata-kata baru yang ditemui. Selang beberapa waktu, tingkatkan dengan yang lebih serius seperti buku psikologi popular atau text book, terutama apabila Anda berencana untuk belajar di luar negeri. Hal ini akan membiasakan kita memahami alur pikir orang lain dalam bahasanya, sementara untuk bacaan ringan akan membantu kita mengembangkan percakapan ketika berbicara menggunakan bahasa Inggris. Salah satu trik dalam membaca adalah dengan mengeraskan suara untuk melatih pronunciation kita. Setiap kali menemui kesalahan pengucapan, ulang beberapa kali sampai terdengar enak dan ringan di lidah.

Menulis

Setelah kita membiasakan diri mendengar, membaca dan mencerna, tiba waktunya untuk berekspresi. Yang paling mendasar adalah membiasakan diri menulis menggunakan bahasa Inggris. Dimulai dari menuliskan kalimat-kalimat sederhana berupa ekspresi apa yang dirasakan sehari-hari. SMS, update status di jejaring sosial, dan berkomentar di status orang lain adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan. Lebih lanjut lagi bisa mulai dengan menulis catatan panjang, baik secara manual atau online. Menulis buku diary salah satunya, sempatkan sesekali –katakanlah sekali seminggu- mencurahkan perasaan dan unek-unek dalam bahasa Inggris. Berikutnya tuliskan semua pemikiran kita, dari hal-hal kecil sehari-hari sampai hal-hal abstrak yang menarik perhatian. Saya tidak akan memberikan contoh karena saya yakin masing-masing orang punya ketertarikan sendiri-sendiri. Yang pasti, lakukan ini secara teratur dan jangan menyerah ketika bosan.

Salah satu cara untuk mencegah kebosanan adalah mencari teman yang bisa diajak berbicara menggunakan bahasa Inggris. Lebih baik lagi apabila orang tersebut bisa mengoreksi kesalahan kita. Bisa juga melakukan korespondensi atau chatting dengan teman di luar negeri. Dengan internet sekarang bukan hal yang sulit dan mahal untuk dilakukan. Hal ini akan memperlancar keterampilan speaking kita dan mempercepat proses pengendapan bahasa kita sehingga nantinya kalimat-kalimat bahasa Inggris akan dengan sendirinya keluar dari mulut kita tanpa banyak berpikir lagi.

Berlatih

Alat bantu terpenting dalam berlatih adalah menggunakan buku latihan khusus untuk persiapan test. Tujuannya adalah agar kita terbiasa dengan soal yang diberikan. Sekali lagi, toko buku atau perpustakaan adalah alternative termurah yang tersedia disamping meminjam punya teman. Penulis sendiri terbiasa melakukan alternative terakhir setiap menghadapi test TOEFL, IELTS, dan TOEIC, karena selain gratis juga masa pinjamnya bisa lebih lama J. Untuk menyiasati larangan mencoret buku, lebih baik buat sendiri lembar jawaban terpisah sebanyak mungkin sebelum berlatih. Perlu diperhatikan bahwa lembar jawaban listening, reading, structure dan writing berbeda satu sama lain. Dengan memiliki satu bundle lembar jawaban terpisah kita akan dengan mudah mengulang test dari satu buku atau mengambil bahan test dari buku lain, kemudian mengevaluasi kemajuan dan kesiapan kita melakukan test sesungguhnya. Kita juga bisa menggunakan handphone atau buku catatan kecil apabila melakukan latihan soal di toko buku, yang tentu saja kita tidak bisa sepenuhnya berkonsentrasi apabila melakukan hal ini.

Luangkan waktu tersendiri untuk melakukan test, kalau bisa di tempat yang tidak terganggu. Apabila mau melakukan di rumah, beri tahukan semua orang bahwa kita akan berlatih untuk meminimalisasi gangguan atau interupsi. Cara yang paling efektif yang dirasakan adalah melakukan satu jenis test secara simultan terlebih dahulu. Sebagai contoh, tiga hari berturut-turut hanya melakukan test listening saja kemudian istirahat sehari sebelum test reading. Keuntungan dari cara ini adalah pada pembiasaan melalui exposure yang konstan. Setelah tahap ini baru lakukan simulasi secara lengkap dengan time keeping yang tepat, bisa dengan menempatkan jam atau stop watch di depan kita. Khusus untuk latihan speaking, kita bisa minta bantuan orang lain atau membacakan pertanyaan yang ada sendiri, yang penting waktunya sesuai dengan yang ditetapkan di buku panduan.

Tips-tips di atas memang bukan hal yang baru dan tidak menutup kemungkinan masih banyak cara lain yang lebih efektif dalam mengejar skor test Bahasa Inggris. Yang perlu ditekankan di sini adalah bagaimana kita bisa mempertahankan semangat dan keseriusan dalam belajar dan mempersiapkan diri menghadapi test. Terakhir, selamat berlatih dan semoga berhasil..!!

About Deni Indra Kelana

It is as it is --- Apa adanya, tanpa ada apa-apanya :D

Discussion

One thought on “Bahasa Inggris: Sukses Tes Tanpa Les

  1. terima kasih tipsnya 🙂

    Posted by hamka | February 8, 2011, 5:21 pm

Leave a comment

Categories

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 11 other subscribers