//
you're reading...
Uncategorized

Confirmed: Mobil Paling Tidak Disukai Tahun 2015


best car 2015

“Mau bilang merk mobil apa pun, tetap,                                                                                                                                                            mobil yang paling cepat di Indonesia adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia…”

Sudah lama saya tidak menulis di blog ini, sepertinya lebih enak untuk menuliskan hal yang ringan-ringan dan kurang penting saja terlebih dahulu. 🙂

Tulisan ini terinspirasi oleh joke seorang teman kerja pada saat kami berbicara tentang mobil dan otomotif, yang kemudian saya temukan kebenarannya saat melakukan perjalanan mudik dan balik tahun ini. Teman saya mengatakan bahwa: “Mau bilang merk mobil apa pun, tetap, mobil yang paling cepat di Indonesia adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Kedua mobil ini tidak bias disalip, baru saja dilewati eh sudah ada lagi di depan” (LoL).

Dan memang betul ternyata, pada perjalanan mudik tahun ini saya membuktikan hal ini. Dalam perjalanan ke Bandung melalui tol Cipularang yang cukup kosong, saya mencoba memacu mobil saya dengan kecepatan konstan 120 km/jam. Memang harus saya akui kecepatan ini melebihi kecepatan maksimum yang diperbolehkan di jalan tol, namun saya waktu itu tidak memperdulikannya. Wong truk-truk angkutan barang dan bis saja bisa dengan leluasa bergerak dengan kecepatan di bawah 40 km di tanjakan delepas gerbang Jatiluhur tanpa diberhentikan atau disuruh keluar oleh PJR. Padahal sudah jelas-jelas ada larangan tegas begitu masuk ruas tol ini kepada kendaraan yang tidak bisa memenuhi ketentuan kecepatan minimum untuk keluar. Singkat kata, saya meminta isteri saya tercinta untuk mengamati baik-baik percobaan saya ini. 😀

Begitu melesat meningkatkan akselerasi, saya melihat sebuah avanza berwarna silver dan memutuskan untuk mendahuluinya dari sebelah kiri (ingat bagaimana perilaku penghuni lajur kanan jalan tol yang cari aman dan tidak mau menepi walaupun kecepatannya lebih rendah dari kendaraan yang bergerak di sebelah kirinya). Begitu lewat beberapa panjang kendaraan, saya langsung melihat mobil dengan merk dan warna yang sama sudah ada lagi sekitar dua ratus meter di depan. Saya pun memutuskan untuk mengejarnya dan mendahuluinya lagi, tahu-tahu sudah ada lagi di depan, begitu seterusnya hingga beberapa saat.

Sedikit bosan dengan keadaan ini saya meminta isteri saya mengamati apakah ada mobil Xenia di depan. Dia menunjuk sebuah Xenia hitam yang bergerak agak lambat di sebelah kiri. Saya segera menyusulnya, dan ternyata kejadian yang sama terulang lagi, setiap kali disusul selalu kendaraan dengan merk dan warna yang sama muncul lagi di depan. Akhirnya, saya pun mengambil keputusan bahwa saya tidak menyukai kedua kendaraan ini, lebih pastinya Avanza warna silver metalik dan Xenia warna hitam. Kedua mobil ini berhasil mengakhiri ketidaksukaan saya terhadap Suzuki Gran Max di beberapa tahun terakhir. Bagi saya, kendaraan yang terakhir ini memenuhi kriteria tidak disukai karena dua hal: bentuknya yang buruk, dengan depan seperti moncong ikan betutu dan body belakang sepertti kardus aqua di tumpukan paling bawah; serta namanya yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar, baik Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Kalau menurut Bahasa Inggris, seharusnya merknya adalah Grand Max (dengan D), sementara kalau menurut Bahasa Indonesia seharusnya Gran Maks (dengan ks). 😛

Alasan lainnya yang mendasari ketidaksukaan saya terhadap kedua mobil tadi adalah pembohongan public yang dilakukan Toyota dalam iklan Avanza tahun lalu (kalau tidak salah). Di iklan tersebut (kalau tidak salah) dikatakan bahwa Avanza adalah kendaraan yang cocok dibawa mudik karena jago di tanjakan, nyaman di jalan jelek dan, banyak temannya. Well Toyota, berikut respons saya terhadap iklan tersebut:

1. Klaim: Avanza tangguh di tanjakan; Bukti: saya terbiasa melakukan perjalanan melalui tol Cipularang yang memiliki tanjakan-tanjakan panjang selepas pintu tol Jatiluhur hingga Padalarang. Di saat saya memacu kendaraan dengan gigi lima pada kecepatan di atas 90 km/jam, Avanza dan Xenia tampak kesulitan melalui tanjakan ini, dimana kecepatan mereka seperti sulit untuk melebihi 80 km/jam. Bahkan beberapa tampak susah payah meningkatkan akselerasi melebihi 60 km/jam. Malah, sedan-sedan kelas menengah dengan gampangnya melaju di atas 100 km/jam melewati konvoi kendaraan lainnya. Tapi salutnya, produsen mereka tidak seenaknya mengklaim bahwa produknya adalah jago tanjakan. 😀

2. Klaim: Avanza nyaman di jalan jelek dan berlubang; Bukti: pekerjaan saya menuntuk saya melakukan perjalanan off road dengan kendaraan double gardan. Di jalan berlubang berkerikil dan berbatu, kendaraan-kendaraan tersebut masih bias dipacu dengan kecepatan di atas 40 km/jam dengan nyaman. Saya ragu kalau Avanza bias dipacu dengan kecepatan itu tanpa merontokkan kaki-kakinya. Uniknya lagi, produsen kendaraan-kendaraan tadi tidak memasang iklan di Indonesia yang mengklaim bahwa produknya nyaman di jalan rusak. 😛

3. Klaim: Avanza banyak temannya; Bukti: terkonfirmasi. Hanya saja, kok aneh ya beraninya bawa-bawa teman? kesannya keroyokan gimana gitu.. (LoL) Setahu saya tidak ada iklan mobil lain yang bawa-bawa teman, tampaknya mereka cukup percaya diri untuk memasarkan produknya sendirian. Bahkan ada juga yang tidak beriklan di TV seperti sports car dan teman-temannya yang tampaknya cukup yakin dengan pasarnya.

Perlu dicatat di sini, ketidaksukaan bukan lantas berarti benci. Pada dasarnya saya sangat menghargai produsen, insinyur dan perancang mobil-mobil yang disebutkan di atas serta menghargai hasil karya mereka. Kedua mobil ini (bisa jadi tiga bersama Suzuki Gran Max) berhasil merebut pangsa pasar otomotif yang cukup besar dan merajai angka penjualan mobil di negeri ini. Hanya saja, dalam pandangan saya  ada banyak merk mobil lain yang lebih saya sukai dari mereka. Lagian, it’s only a joke kok, dan diawali oleh sebuah candaan. So, jangan ditanggapi terlalu serius.. 🙂

@@@@@@@

About Deni Indra Kelana

It is as it is --- Apa adanya, tanpa ada apa-apanya :D

Discussion

No comments yet.

Leave a comment

Categories

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 11 other subscribers